Barusan selesai melihat sebuah film yang menceritakan hubungan antara seorang anak dan keluarganya dalam dunia yang berbeda. Anak dari keluarga Salmon meninggal dibunuh, dan mayatnya belum ditemukan hingga 11 tahun kematiannya. Sang Ayah yang sedang berusaha melupakan kematian anaknya, beranjak untuk menemukan mayat sang anak berikut pembunuhnya, setelah merasakan kehadiran sang anak. Interaksi yang terjalin antara anak dan ayah dalam dunia yang berbeda, tidak berjalan seperti interaksi antara manusia, tapi lebih pada perasaan yang mengikat antara anak dan ayahnya. Interaksi yang terjalin pun semakin membuat konflik antara dua dunia tersebut. Si anak mengalami konflik dalam dunianya dengan tidak mau meneruskan perjalanannya ke surga hanya demi sebuah dendam kepada sang pembunuh. Sang ayah yang terlalu bersemangat menemukan pembunuh anaknya justru membuat sang istri semakin sedih melihat keadaan suaminya. Sang adik pun tak ingin tinggal diam dan ikut membantu ayahnya.
Namun cerita ini bukanlah terfokus pada penemuan sang pembunuh, dan melihat pelampiasan dendam dari sang anak dan ayah terhadapnya, melainkan pada penggambaran bahwa kematian itu bukanlah suatu hal yang mengerikan dan menyedihkan. Kematian bukanlah sebuah akhir yang patut disesalkan. Cerita ini ingin menyampaikan bahwa kematian itu akan dialami setiap orang. Jangan pernah merasa sendiri dalam kematian, dan jangan merasa sendiri ketika melihat kematian, serta tak ada yang sendiri ketika kematian menghampiri orang yang dicintai, apapun dan bagaimanapun yang menjadi penyebab kematian.
Film ini memperlihatkan bagaimana dunia kematian yang menjadi tempat tinggal mereka yang mati sebagai tempat hidup yang baru, tidak banyak berbeda dengan dunia kehidupan sebelumnya. Film ini juga memperlihatkan bahwa mereka yang mati pun ingin merasakan ketenangan dalam dunia barunya tanpa ada gangguan dan memori-memori lama dari kehidupan sebelumnya. Begitu juga mereka yang masih hidup, tak ingin terganggu oleh kematian, dan ingin merelakan kematian.
Pada akhirnya pun si anak yang telah berada dalam kematian itu pun menyadari bahwa kehidupan dalam dunia itu akan terus berlanjut dan memang harus dilanjutkan. Bagi mereka yang masih hidup di dunia pun sadar kalau kematian itu hanyalah sebuah gerbang menuju kehidupan lain. Tidaklah nyaman jika saling mengusik antara dua dunia. Masing-masing telah memiliki jalan dan kebahagiannya. Mereka yang telah mati akan kuat hidup di sana karena menyadari akan cinta dari orang-orang yang masih hidup. Dan mereka yang masih hidup pun sadar akan cintanya kepada mereka yang telah meninggalkannya. Tak perlu memikirkan dendam lagi kepada sang pembunuh, karena sang pembunuh pun pada akhirnya akan berada pada kematian.
The Lovely Bones
Pemain: Mark Wahlberg, Rachel Weisz, Susan Sarandon, Saoirse Ronan (as Susie Salmon)
Sutradara: Peter Jackson (The Trilogy of The Lord Of The Ring, King-Kong, District 9)
Film Layak tonton (8 dari 10)
Baca juga Novelnya (banyak yang bilang lebih seru baca novelnya)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar